Wednesday, May 22, 2024

Berlatih (merasa) CUKUP


 

 

Kamis 23 May 2024 jam 04.00

Semenjak berhenti bermain tennis lapangan akhir tahun 2016/awal tahun 2017 ,berselang beberapa waktu kemudian sering mengalami gangguan .Otot di Pundak sempat kaku ,pinggang mendadak nggak nyaman, tidak bisa duduk bersila hingga lambung bermasalah, konon asam lambung jadi aktif.

Coba olahraga pengganti.Sayapun rutin setiap pagi hari melakukan warming up /pemanasan  dengan melakukan senam seperti jaman sekolah SD-SMP menggerakkan dari Kepala,leher,Pundak,pinggul,Lutut,engkel Kaki +/- 20-30 menit.Istirahat sejenak  sambung streching,senam dilantai/matras dan Latihan beban ringan.Semua dilakukan sebagai pengganti olahraga tennis yang saya stop sejak tahun 2017.

Seminggu 2 x ,jalan kaki PP +/-2 km biasanya sekalian beli keperluan ke Indomaret terdekat,atau ke swalayan terdekat (PP 4 km) ,atau sekedar jalan memutari komplek militer (dari luar,jalan raya yang mengelilingi) PP 3 km.

Pelahan tapi pasti ,otot dan jasmani mulai bisa beradaptasi,dan memang permasalahan yang muncul diatas mulai hilang.

 

Saat berhenti tennis thn 2017 an saya merasa ada sesuatu  yang hilang,ada perasaan “separuh jiwaku pergi”.

Saya sangat menyukai tennis ,meski  tidak terlalu paham /peduli cara hitungannya.Buat orang yang paham tennis ,cara main saya dirasakan seperti tidak lazim(ada campuran bulu tangkis,dll).Maklum model yang “jalanan”,bukan seperti teman teman yang main tennis dengan Teknik “sekolahan” (apalagi yang pensiunan Tentara,cara mainnya mumpuni). .Fokus nya hanya kejar,kembalikan bola harus cermat dan tidak mudah untuk lawan,kalau bola lawan tanggung saya akan smash keras terarah tempat kosong(biasanya sulit dan lawan jarang bisa kembalikan),Kalau melawan yang lebih bagus,prinsip saya  kalaupun kalah harus lama …syukur-syukur bisa menang meski tipis.

Meski cara main/pukul bola saya semrawut,tapi teman2 komunitas tennis sepertinya bisa menerima ,”welcome” dan enjoy saat bermain bersama.Ini yang membuat konflik batin, berat hati saat setelah sekian lama, akan memutuskan untuk stop main tennis.

Berjalannya waktu ,ternyata ,Jalan kaki dan aktifitas warming up,streching dll secara rutin, telah berhasil membuat saya menemukan kembali “separuh jiwaku yang pergi”. Dan saya agak kecanduan untuk jalan kaki  jarak "jauh".Sehingga selalu mengagendakan setidaknya setahun sekali .

Di tahun 2024,covid sudah berakhir, sebetulnya sudah agendakan Hari Kamis 23 Mei 2024 (libur waisak) untuk jalan kaki dari rumah ke Pasar Gg Baru (jarak 11 km)  dan pulangnya melewati Simpang Lima-Siranda-Sultan Agung-Wahidin/Teuku Umar-Gombel Lama -Setiabudi Kyai Mojo-Rumah,PP +/- 22 km,seperti biasa startnya maksimum jam 05.00…Namun,sudah berencana  untuk start jam 04.00 ,karena berhitung agar saat perjalanan pulang yang perjalanan naik/menanjak dan cuaca yang semakin terik,stamina fisik harus tetap terkontrol ,juga “stamina mental” harus terjaga.Agar bisa finish/ sampai rumah dengan tetap berjalan kaki.(tidak menyerah dengan naik ojek/taxi)

Tidak ada persiapan khusus untuk jalan kaki karena sudah rutin dan sudah berpengalaman jalan kaki jarak Panjang sebelumnya.Menjelang Hari H ,ujug-ujug  muncul sensasi rasa seperti saat jelang akhir saya bermain tennis.Seperti ada pesan “cukup…cukup…cukup” yang muncul berulang.Awalnya saya abaikan,tapi semakin dekat dengan hari H pesan itu (“cukup…cukup…cukup ) semakin sering terngiang-ngiang di hati….(.aneh juga ,terngiang-ngiang biasanya di kuping)

 

Berkelebat kenangan  indah  berjalan baik pagi,siang maupun sore Saat Covid ,

(Covid dinyatakan WHO sebagai Pandemi Global bulan Maret 2020,dan pandemi covid di Indonesia dinyatakan berakhir 21 Juni 2023)

Karena ada penurunan aktivitas baik karena PSBB maupun PPKM, mengisi waktu luang awalnya  dengan  jalan kaki seputar rumah.Namun kemudian juga berjalan kaki yang jaraknya agak jauh dari rumah.Antara lain  start dari rumah;

Ke Java mall Peterongan/pasar kambing +/- PP 16,6 km (22 May 2020),

Ke kota lama PP 36,29 km(22 May  2021),

Ke Tugu Muda/Lawang sewu PP +/- 20,40 km(21 May 2022),

Ke Klenteng Sampokong PP +/- 20 km (21 May  2023)

Juara 3 lomba Run and Walk sebuah komunitas selama  14 hari (18-31 Oktober 2021 dengan total 175,55 km…atau Rata2/hari 12,5 km .Antara Lain dari Rumah menempuh PP ke Bukit sari,Kampus Undip Tembalang,Vihara Watugong,seputar Jl Setiabudi,Jl Ngesrep,Jl Perintis Kemerdekaan)

 

Hari-hari menjelang Hari H  perdebatan dari hati ke hati dalam diri semakin menjadi.Perdebatan hingga pergumulan terus berlangsung berulang membuat saya merenung. Coba memaknai.Berkilas balik dari pengalaman saat akan berhenti main tennis,situasinya kok sangat mirip dengan saat ini .Situasi saat itu sedang semangat2nya,fit2 nya,bahagia2nya,rasa berat hati untuk stop, persis seperti sekarang .Untuk rencana jalan kaki (jarak Panjang) diataspun saya dalam kondisi sangat prima.

Mencoba berdamai ,Akhirnya…. saya putuskan untuk membatalkan rencana  dan saya ganti acara Jalan Kaki ke Pasar Gg Baru PP dengan menantang diri sendiri untuk  BERLATIH  MERASA CUKUP…CUKUP…CUKUP

 

Dari pengalaman saat stop tennis,ternyata untuk menerapkan RASA CUKUP dengan ikhlas perlu kemauan kuat yang juga menguras stamina.Hanya saja untuk yang ini bukan stamina fisik maupun mental.Tapi menguras stamina batin.

Dan hitung-hitung Latihan/exercise,kali ini saya melawan kebimbangan,dengan  membulatkan tekad untuk membatalkan ,meski sangat berat hati.Dengan  mengumpulkan inner power berupa kemauan sebagai stamina batin, coba untuk mengimani  bahwa dengan menengok yang sudah dilakukan hingga saat sekarang, kali ini harus Merasa (sudah) Cukup.

 Tetap bangun dini hari ,kemudian jalan kaki seputar rumah sambil menikmati kicauan burung dan sepinya jalan-jalan di perumahan.Stop untuk yang jarak Panjang tapi yang jarak pendek tetap seperti biasa..

Ada pesan  yang tertangkap .YAKIN semesta akan punya Rencana lebih baik/Terbaik lagi untuk saya .Dan menghendaki Saya Tetap Prima Pada WaktuNya.

Untuk yang (dicapai) Saat Ini harus Merasa CUKUP.

Untuk ANGAN2 dan KeINGINan2 saya, berserah saja.Saat terwujud nanti, bisa dimaknai sebagai BONUS

 

Men sana in corpore sano



Wednesday, May 24, 2023

Villa Aster - Klenteng Sam Poo Kong ,PP

 





Tour de Villa Aster - Klenteng SamPooKong - Villa Aster ... 20 Km

21 Mei 2023

Theme : Bersyukur + Berserah

Bangun jam 03.36 ,melakukan aktifitas rutin yang dimajukan  karena akan jalan kaki ke kelenteng Sam Poo Kong dan jam 05.00 harus sudah Start.

Setelah minum air putih,melakukan senam ringan,streching,rebus telur untuk isi perut dan minum kopi hitam + gula Jawa (biasanya tidak pakai gula),sambil siap2 untuk mulai jalan kaki. Segera aktifkan aplikasi Strava untuk merekam jalan kaki.Aplikasi ini sebetulnya sudah sering dipakai (pernah ikut lomba Run and Walk),namun saat mau di aktifkan (dengan menekan tanda + ) lha kok ada beda tampilan...saya pilih manual activity ,muncul berapa pertanyaan isian,sudah diisi,tapi tidak bisa di “save”.

Perubahan format yang tidak seperti biasanya ini membuat saya membuang waktu.Aplikasi Strava menggunakan GPS ,tidak menggunakan paket data.Jam sudah menunjukan 05.40 ketika saya putuskan untuk mulai start karena tidak ingin kesiangan.Tanpa Aplikasi Strava (yang gagal di aktifkan).

Sebelum start saya cek Google map jarak ,waktu tempuh Villa Aster – Sam Poo Kong 10 km, ditempuh jalan kaki 2 jam 1 menit.Jalan masih sepi dan udara sejuk ketika mulai ke arah jl kyai Mojo.Tongsis+smart phone sudah disiapkan di tas cangklong,untuk merekam perjalanan.Di tengah perjalanan di Jl Kyai Mojo  menuju jl Setiabudi sempat sejenak merekam.Juga di jl Setiabudi ,depan FUMIRA,Gombel lama,depan PushUp Coffe arah Pasar jatingaleh-Tol menuju Krapyak,pertigaan kaliwiru,Akpol sampai Sampookong.Dan merekam perjalanan kembali ke Villa Aster .

Fasilitas untuk pejalan kaki di Sepanjang perjalanan tidak sama lebarnya,ada yang paving sudah lepas,sempit atau bahkan tanpa trotoar,atau ada trotoar sempit tapi posisi agak diatas jalan raya atau bahkan tanpa trotoar sama sekali. Sepanjang jl setiabudi ,trotoar masih lumayan bagus meski paving terlepas disana sini,penutup bak kontrol yang tidak terpasang semestinya .

Memasuki jl  gombel lama, trotoar menyempit,dibeberapa ruas jalan trotoar lebih mirip “jalan setapak" dengan / tanpa paving karena paving sudah berantakan .

Memasuki jl Sultan Agung jelang Akpol trotoar menyempit posisi disamping lebih tinggi dari jalan.

Sepanjang Jalan S Parman juga sama.Kondisi trotoar lebar tidak beraturan,kalau tidak mau dibilang sempit karena area trotoar yang sudah diserobot oleh akar pepohonan peneduh,belum lagi letak di ketinggian dari jalan raya yang untuk menuju trotoar harus “naik” dan “turun”  yang sebenarnya tidak layak dilalui pejalan  kaki(apalagi untuk penyandang keterbatasan fisik).Tak heran untuk melewati trotoar seperti ini harus ekstra hati2 karena banyak dedaunan yang berserakan tebal  membuat pejalan kaki wajib konsentrasi karena “licin”.Saya alami terpeleset gara gara menginjak lapisan dedaunan kering.

Ada beberapa bagian jalan yang tanpa trotoar,seperti sepanjang dekat RS William Booth,pejalan kaki harus meniti tepian pembatas drainase untuk melewati sepanjang jalan tsb.Cukup beresiko mengingat drainase cukup dalam... +/- 75 cm , sementara kendaraan bermotor berseliweran.

Kondisi diatas membuat waktu tempuh ke Sam Poo Kong molor dari seharusnya 2 jam 1 menit (Google map).... Menjadi 2 jam 27 menit(sampai Sampookong jam 08.07).

Trotoar yang kurang nyaman tersebut juga mengharuskan pejalan kaki konsentrasi,karena kendaraan ramai ,kalau akan men video tidak bisa sambil jalan kaki,harus berhenti dulu untuk keamanan .

Perjalanan ke arah villa aster hari sudah semakin terik,stamina terkuras,jalan menanjak,dibeberapa tempat tanjakan cukup menguras stamina .Tidak heran untuk menempuh jalur pertigaan kaliwiru hingga ujung gombel lama menuju jl Setiabudi harus beristirahat lebih dari 10 x.Jalanan ramai ,di gombel lama  beberapa tanpa trotoar /sempit,jangankan untuk memvideo,untuk berjalan kaki pun harus berkonsentrasi penuh.

 Waktu tempuh pun molor menjadi  3 jam 22 menit 

(8.30 dari Sam Poo kong ,Finish 11.52 villa Aster)


Saturday, May 21, 2022

Villa Aster - Tugu Muda,Lawang Sewu PP





Start  Jam 05.00




Tugu Muda _ Lawang Sewu +/- Jam 6.30 - 7.15





Villa Aster  Jam 10.10


Friday, November 5, 2021

MAWAS DIRI (kilas balik 5 November 2017...awal me rutin kan jalan kaki)

Bersyukur juga senang berolahraga.Dari sepakbola,bulutangkis,terus belajar tennis sekitar tahun 1999.Beda cara antara bulutangkis(banyak dipergelangan tangan) dan tennis (yang lebih banyak ayunan lengan) membuat lumayan perlu waktu hanya sekedar untuk bisa memukul bola tennis agar tidak out.Konsentrasi memukul bola membuat saya tidak perhatian cara bermain hingga hitungan(sampai sekarang tidak tahu hitungan bermain tennis).Prinsipnya Cuma,kembalikan bola tidak out + smash keras (ini salah satu modal saya) + kejar bola+balik serang.Jaman masih kerja, tahun 2000 main di lapangan tennis indoor Jagalan,Semarang.Bersama tetangga di perumahan main di lapangan tennis Bank Indonesia Jl Kyai Mojo,Srondol,Semarang.Kalau pas ke Kebumen saya ikut salah satu komunitas tennis dilapangan Kodim 0709.Cukup asyik sebetulnya berolah raga tennis.Di Semarang yang main kebanyakan muda,di Kodim Kebumen banyak pensiunan TNI.Tapi meski pensiunan, jangan salah,mereka mainnya tennis “sekolahan”.Disamping skill bagus,staminanya tidak kalah dengan yang muda.Sekitar tahun 2008,pas main dilapangan Kebumen,seperti biasa bareng bapak2 pensiunan (TNI,Pertamina,Perhutani) hingga Pengusaha.Ada satu pensiunan TNI,saya panggil beliau pak Haji Fakir(mudah2an tak salah sebut dan tak salah tulis),ini selalu buat saya penasaran.Soalnya,pukulannya susah ditebak(karena skill memang bagus).Saya selalu minta jadi lawan beliau,meski beliau sering minta main sebagai partner saya(kita biasa double).Dan setiap kembalikan bola selalu “menantang” saya untuk di smash.Beliau kalau kembalikan bola ke saya selalu sambil teriak “smash purrrr....”.Kalau smash telak/mematikan ,beliau sambil manggut-manggut beri acungan jempol. Tapi,jujurnya lebih sering out nya,karena saya tertipu oleh pukulan2 full spin dan penuh kedutan ala badminton.Namun,sering menjadi lawan,akhirnya saya bisa paham bola2 nya dan lebih cermat dalam mengembalikan. Hari itu,hari Senin pagi,saya dapat giliran main.Seperti biasa saya tidak mau jadi pasangan beliau.Sambil tertawa beliau bilang “pur kiye kayane ngotot banget....bola ku arep di smash terus...jajal ...nek bisaaaa”. Permainan berlangsung seru,sampai suatu moment saya berhasil tempatkan bola(perkiraan saya) pasti sulit dan kalaupun bisa dikembalikan bakal tanggung dan siap “santap”. Sayapun memburu kedepan ambil posisi ideal untuk lancarkan smash mematikan kegemaran.Di moment kritis tersebut,dengan kematangan skill dan loncatan ala kijang,bola diangkat melewati jangkauan saya. Weittt...tertipu...Pantang menyerah saya balik badan kejar bola yang dipukul full spin.Hilang keseimbangan (karena kaki kesrimpet)...sempat jatuh berguling dilapangan...bola berhasil saya jangkau untuk kembalikan sebaliknya/berlawanan dengan yang awal...dan....masuk. Beliau ini biasanya tidak mau kalah,sesulit apapun bola akan dikembalikan dengan semangat “keras kepala”.Anehnya saat itu bola dibiarkan dan permainan terhenti.Sayapun ditanya...”Pur ...sirahmu ora papa?” sambil menghampiri.Saya masih dalam posisi siap main jadi ikut berhenti....”lho memangnya kenapa ,pak haji...?”Jawabnya “ aku melu wedi... soale njenengan mau tibane mbok kenapa-kenapa...tapi ora papa ya?”Saya bilang “ nggak papa kok pak” Terus beliau bilang “ mau koprol e apik temenan...tapi medeni lah...wis lah nek bal angel di cul na baen”. Kejadian hari itu terus berkelebat dibenak.Saya akhirnya memaknai pujian “ mau koprol e apik temenan “ sebagai peringatan dini untuk lebih kendalikan diri.Meski saat dulu sepakbola,karena bermain sebagai penyerang,juga sering jatuh ( di tackle,ditabrak/body charge),tapi itu semua di lapangan rumput.Lha lapangan tennis dari semen/lapangan keras. Dari kejadian tsb kok rasanya Tuhan masih eman saya.Dan saya yakin kok merasa tidak bisa mengulang kembali “koprol dramatis” tsb. Hitung-hitung MAWAS DIRI lah...saya pun coba alihkan ke olah raga lain (rutin streching,sit up,lari,jalan dan pingin sepeda an). Semarang 5 November 2017

Saturday, October 30, 2021

Spot-spot Sepanjang Jalan Kenangan + Sepanjang "Ora Konangan"(Rotary Walk and Run Challenge 18-31 Okt 2021)

Trotoar Sepanjang Jl Setiabudi antara pertigaan Potrosari - Sampai pertigaan sebelum Asrama Banteng Raider. Penuh lubang yang siap memangsa pejalan kaki yang lengah.Lokasi trotoar dekat swalayan ADA tempat mangkal angkot,taxi,hingga halte bus Trans Semarang.Kondisi yang cukup lama terlantar mungkin karena tidak konangan dinas terkait?
Vihara Watu Gong
Kodam Diponegoro Watugong
Belantara BTS (Base Transceiver Station) aneka provider di Bukit Sari
Universitas Diponegoro
Apartemen

Berlatih (merasa) CUKUP

    Kamis 23 May 2024 jam 04.00 Semenjak berhenti bermain tennis lapangan akhir tahun 2016/awal tahun 2017 ,berselang beberapa waktu k...